Suara detak jantungku semakin kencang tatkala melihat ekspresi temanku membukakan hasil SNMPTN milikku, ya aku memang tak berani untuk membukanya karena memang pilihan yang aku pilih termasuk banyak peminatnya ditambah lagi PTN yang aku pilih merupakan salah satu PTN favorit di Indonesia. Temanku tak berani mengatakan apapun, kala itu ia hanya menyodorkan hpnya kepadaku seketika mataku tertuju pada tulisan berwarna merah bertuliskan “Anda tidak lulus SNMPTN silahkan mengikuti jalur sbmptn”. Tiba-tiba dadaku sesak menerima takdir ini, usahaku mati-matian dari kelas 1 hingga saat ini telah sia-sia. Harapan, impian, cita-cita yang kuimpikan telah sirna kala itu, dibenakku aku tidak mungkin mengikuti seleksi SBMPTN, aku sadar akan kemampuanku tapi disisi lain motivasiku untuk tetap melanjutkan pendidikan agar dapat memutus rantai kemiskinan juga memaksaku untuk tetap meneruskan kuliah. Di saat otak ini tak dapat diajak berfikir secara logis dan rasa putus asa mul...