PESMA NEWS – Pelatihan Manajemen & Kepemimpinan
Dakwah Islam (PMKDI) Tingkat Dasar Batch II Sukses Dibuka pada Jumat, (25/1)
bertempat di Aula Ikhwan Masjid Nuruzzaman Kampus B Universitas Airlangga.
PMKDI tersebut diikuti oleh 54 peserta yang berasal dari Pesantren Mahasiswa/i
Baitul Hikmah, mahasiswa Universitas Airlangga, Pesantren Amil LAZIS
Al-Haromain, mahasiswa Universitas Islam Negeri Surabaya, mahasiswa Universitas
Negeri Surabaya, dan mahasiswa Universitas PGRI Adi Bhuana Surabaya. PMKDI TD Batch II akan dilaksanakan selama tiga hari yaitu mulai 25 Januari hingga 27 Januari 2019
Pada hari pertama, peserta diberikan beberapa materi yang terbagi dalam
empat sesi. Sesi pertama dalam kegiatan tersebut diisi oleh Ustadz Muhtar
Tajuddin, S.Hum., dengan membahas Dinamika Kelompok. Dalam sesi tersebut,
Ustadz Tajuddin yang juga merupakan Direktur Baitul Hikmah Training Center
(BTC) mengajak para peserta untuk mengenali arti dari kegiatan PMKDI. Oleh
Ustadz Tajuddin, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk saling mengenal
antar peserta, memaknai PMKDI, serta menuliskan harapan setelah mengikuti
PMKDI.
“Jika umat Islam sekarang meniru sahabat Nabi, yakni memiliki sifat itsar, Insyaallah umat ini akan saling menguatkan & menjadi kuat. Sebaliknya jika masing-masing golongan mengutamakan kepentingan sendiri, bukan kepentingan umat, bahkan saling 'menyerang', maka umat Islam akan saling 'melemahkan' & menjadi lemah, layak kalah,” pesannya.
Setelah sesi pertama selesai, dilanjutkan dengan materi kedua yang diisi
oleh Umi Masitha Achmad Syukri, M.Hum. Dalam kesempatan itu, Umi Masitha
memberikan pemahaman mengenai manajemen diri. Menurut Umi Masitha, manajemen
diri sama dengan mengelola diri yang menjadi tugas setiap individu. Seorang
pemimpin selain mampu memimpin orang lain juga harus mampu memimpin dirinya
sendiri dahulu.
Manajemen diri, lanjut Umi Masitha, terdiri dari beberapa aspek yaitu
mengendalikan diri sendiri, berpikir positif pada diri sendiri, serta
menstabilkan emosi. Hal tersebut dapat diwujudkan jika seseorang dapat bersikap
baik, berperilaku baik, dan berkinerja baik.
“Caranya yaitu dengan memanusiakan manusia, menyenangkan orang lain,
memperhatikan orang lain, dan tidak mengecewakan orang lain,” jelasnya.
Pada sesi tiga yang membahas Manajemen Waktu, masih diisi oleh Umi Masitha.
Pada sesi tersebut Umi Masitha mengajak peserta untuk membedakan waktu dalam
perspektif Islam dan Barat. Umi Masitha menuturkan, Umat Islam harus mampu
mengelola waktu dengan baik agar beruntung. Caranya ialah senantiasa
menggunakan setiap waktu untuk beribadah kepada Allah SWT dan memohon
mendapatkan berkah dalam usia hidup.
Berlanjut pada sesi akhir, kegiatan PMKDI hari pertama ditutup dengan
materi gaya kepemimpinan yang dipaparkan oleh Dr. Raditya Sukmana, S.E., M.A.,
yang merupakan Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR. Dr. Raditya
mengatakan, Islam telah menjelaskan banyak mengenai pemimpin. Antara lain
penjelasan dari sholat yang mana, seorang imam sholat akan memimpin para jamaah
untuk melaksanakan sholat. Namun, ketika sang imam melakukan kesalahan maka
para jamaah akan membenarkannya. Selain itu, arti pemimpin juga dijelaskan dari
peristiwa seperti dalam perebutan Konstantinopel serta dalam penentuan markas
perang Rasulullah SAW.
“Pemimpin itu bukan malaikat yang tidak memiliki ksalahan. Namun, ketika
seorang pemimpin melakukan kesalahan maka para anggotanya harus mampu untuk
menuntun ke jalan yang benar,” tutupnya. (M. Najib Rahman / Nuri Hermawan)
Komentar