Empat
Kuliah Agama Islam pada Perguruan Tinggi
Prof.Dr.
H.M. Rasjidi
Buku
kecil ini merupakan respon pak rasjidi untuk meng countuer pemikiran-pemikiran
orientalis terhadap islam yang telah menyebar ke perguruan tingi perguruan
tinggi di Indonesia. Salah satu corak pemikiran orientalis yang ada di Indonesia dibawa oleh Harun Nasution dengan
bukunya “islam ditinjau dari berbgai
aspeknya” yang telah disahkan menjadi kurikulum wajib diseluruh IAIN/UIN di
Indonesia. Harun Nasution sendiri merupakan sarjana lulusan McGill University
Kanada yang sebenarnya bisa kuliah disana karena diajak oleh pak rasyidi yang
kala itu menjadi guru besar disana , namun tidak seperti pak Rasjidi yang
sukses menghindari paham orientalis ,Harun Nasution malah menjadi pendukung
utama paham-pahm orientalisme terhadap islam. Dalam pandangan harun nasution
islam ditempatkan posisi yang sama terhadap agama lain sebagaimana pandangan
para orientalis barat , Harun Nasution juga menggambarkan proses perkembangan
teologi sebagai hasil evolusi dari dinamisme,animisme , politheisme atau
henoteisme,lalu monoteisme ,yang diakatakan sebagai agama tauhid . Konsekuensi
dari cara pikir evolutif ala harun Nasution tersebut adalah dimungkinkannya
faham lain misalnya atheisme sebagai hasil dari perkembangan monoteisme karena
monoteisme atau agama tauhid belum benar secara final kalau dilihat dari
pandangan evolutif tersebut. Sementara menurut pandangan pak Rasjidi pandangan
tersebut kurang tepat karena islam merupakan agama tauhid yang kebenarannya
bersifat final. Untuk meng counter pemikiran para orientalis tersebut pak Rasjidi
menghadirkan buku kecil ini dengan empat poko bahasan didalamnya ,yaitu (a)
Apakah agama masih diperlukan; (b) Apakah semua agama sama ? ; (c)
Pengelompokan agama-agama di dunia ; (d) agama islam adalah agama samawi
terakhir. Keempat bab tersebut merupakan satu kesatuan yang pada akhirnya
bertujuan untuk memberikan pikiran logis bahwa islam adalah agama tauhid yang
final.
Pada
pasal pertama, Pak Rasjidi menghadirkan pembahasan berkaitan dengan masih
pentingkah eksistensi agama saat ini. Pembahasan pasal ini ditujukan untuk meng
counter pandangan orintalis tentang pandangan
evolutif yang pada akhirnya akan menghasilkan manusia-manusia atheisme, mengapa
begitu ? karena menurut pandangan orientalis manusia sudah mempunyai kemampuan
untuk mengendalikan alam semesta melalui penciptaan teknologi mutakhir sehingga
sah saja manusia untuk berpandangan ateis karena dia tidak memerlukan adanya
zat tuhan yang tercermin dari agama tertentu. Untuk itu , pak rasjidi sebagai
langkah awal akan meng Icounter pemikiran mereka dengan menunjukkan fakta-fakta
mutakhir bahwa agama masih diperlukan.
Pada awal pembahasan pasal ini pak
Rasjidi menghadirkan teori evolutif dari Auguste Comte, Menurut Comte Manusia
mengalami tiga perkembangan cara berpikir meliputi (1) Tingkat Teologi; (2)
Tingkat Metafisik ; (3) Tingkat Positif. Pada fase teologi menurut comte
manusia hanya bisa pasrah akan kehendak tuhan terhadap alam semesta ini dan
tidak bisa berbuat apa-apa,sehingga untuk menghadapi permasalahn hidup misalkan
bencana alam manusia hanya mewmohon kepada tuhan agar menjauhkan permasalahn tersebut
dari kehidupannya. Pada tingkatan metafisik, manusia mulai berfikir untuk bisa
mempengaruhi segala peristiwa di dunia ini , dengan cara memberikan
sajian-sajiankepada penguasa alam sehingga diharapkan dengan adanya
sajian-sajian tersebut sang penguasa alam akan kasihan dengan manusia dan
menghindarkan segala permasalahan dari dunia ini. Pada tahap ini pak Rasjidi
memberikan contoh dalam bukunya tentang perkembangan bayi dimana ketika bayi
baru terlahir ,maka dikolong amben ditaruh bermacam-macam sajian : ada lampu
kecil dengan minyak kelapa dan seutas tali untuk sumbu , dinyalakan siang-malam
. Minyak kelapa ditaruh dalam mangkok kecil . Disamping itu ditaruh sebilah
pedang atau pisau mainan yang kecil dari bambu. Ada pula sebuah payung mini dari
kertas dalam keadaan terbuka. Maksuddari ada pedang kecil misalnya adalah untuk
mencegah adanya ruh-ruh jahat yang mendekat ke bayi karena dengan adanya pedang
roh tersebut akan ketakutan dan tidak jadi mengganggu bayi tersebut . Pada fase
berikutnya Comte memperkenalkan fase Positif ,menuurut Comte pada fase ini
manusia telah mempunyai pengetahuan yang cukup untuk menguasai alam , sehingga
pada fase ini manusia sudah mampu menundukkan alam sehingga dengan kemampuan
manusia menciptakan teknologi-teknologi untuk menghindari mara bahaya dan untuk
memanfaatkan kekuatan yang ada pada alam, sehingga pada fase ini manusia sudah
tidak perlu lagi pada fase yang pertama dan kedua, digambarkan oleh pak Rasjidi
pada contoh bayi tadi, pada fase positif sudah tidak diperlukan model sesaji
seperti fase metafisik, karena untuk menjaga bayi dari penyakit pada fase
positif ini sudah ada ahli-ahli kesehatan yang siap menjaga kesehatan bayi
tersebut. Sehingga menurut pemikiran evolutif comte ini tuhan tidak diperlukan
lagi saat ini karena tuhan hanya diperlukan pada fase pertama saja dan secara
logika sepertinya pemikiran yang demikian itu benar
Namun,dalam buku kecil ini pak
Rasjidi berusaha menunjukkan bahwa agama masih tetap diperlukan meskipun
manusia sudah bisa mengusai alam melalui
kemajuan teknologinya. Pak Rasjidi memperkuat argumennya dengan berbagai fakta fakta
yang ada, menurut pak Rasjidi 3 fase tersebut bungkan suatu tahapan dari
pertama sampai ketiga ,tetapi ketiga fase tersebut merupakan sikap mental
manusia yang ada saat ini sehingga saat ini kita dapat melihat ketiga nya dalam
dunia modern saat ini. Misalkan di negeri Barat ,orang-orang yang
mengaseampingkan agamanya mulai menjadi rusak seperti adanya seks bebas,
seiiring dengan keresahan tersebut orang-orang barat mulai mencari agama lagi
ada yang masuk kristen , islam , hindu atau budha . Hal ini menunjukkan
orang-orang barat bisa hidup dalam beberapa jenis pemikiran yaitu dalam fase
positif maupun teologi. Fakta ini meruntuhkan teori Comte dan menunjukkan agama
tetap perlu di dunia modern ini.
Setelah pada fasal pertama
disimpulkan bahwa agama masih diperlukan dikehidupan modern saat ini,
selanjutnya pada pasal kedua pak Rasjidi akan menjelaskan bagaimana kedudukan
agama-agama di dunia yang bermacam-macam ini, apakah agama-agama tersebut
memiliki kedudukan yang sama. Pembahasan pada pasal ke dua ini intinya untuk
meng counter pemikiran-pemikiran orang-orang liberal yang memposisikan
kedudukan agama dengan posisi yang sama yakni sama-sama mengajarkan kebaikan tetapi
dengan cara-cara ritual ibadah yang berbeda.
Banyak
analogi yang diangkat di dalam buku ini yang biasanya digunakan oleh kelompok liberal untuk membenarkan logikanya
tentang persamaan kedudukan agama.
Analogi pertama yang bisanya ditawarkan adalah salah satu pidato bung
Karno yang isinya bercerita tentang hikayat India tentang gajah dan empat orang
buta, keempat orang tersebut diperintahkan oleh raja untuk mendeskripsikan
gajah dengan cara menyentuh bagian gajah tersebut , hasilnya dari keempatnya menghasilkan
deskripsi yang berbeda-beda namun tetap benar karena memang mereka memegang
hanya satu bagian dari tubuh gajah saja, begitupun dengan orang beragama, satu
agama hanya merupakan salah satu jalan menuju kebaikan tetapi diluar itu masih
ada jalan-jalan lain untuk mencapai kebaikan, sehingga setiap agama tidak
berhak mengklaim dirinya paling benar. Konsekuensi logis dari cara berfikir
yang demikian adalah adanya kebebasan untuk memeluk agama apapun karena di
dalamnya ada jalan keselamatan , hal ini tentu sangat lain dengan pandangan
islam dimana islam telah menasbihkan dirinya sebagai agama akhir zaman dan
rahmat untuk seluruh alam.
Untuk
meng counter
pendapat yang demikian pak Rasjidi
menghadirkan berbagai fakta yang mematahkan teori demikian. Fakta pertama
adalah tentang pertentangan antara kristen katolik dan kristen protestan.
Seorang pendeta Jerman bernama Martin Luther yang resah dengan dogma gereja
mulai membuat aliran baru yang diberi nama kristen protestan, aliran tersebut
ternyata sangat diminati orang-orang eropa pada waktu itu bahkan sampai bisa
masuk ke lingkungan kerajaan, bahkan dengan adanya perbedaan pandangan antara
kristen katolik dan protestan tersebut sampai menimbulkan konflik yang
berkepanjangan anatara kerajaan yang memiliki pandangan berbeda. Fakta ini
menunjukkan bahwasannya orang eropa sendiri yang merupakan salah satu penganut
ajaran liberal ternyata tidak mengakui ada nya persamaan jalan kebenaran antar
agama, mereka masih mengagungkan agama yang dianutnya , bahkan untuk
menunjukkan eksistensi agama tersebut sampai rela mereka menumpahkan darah. Hal
ini jelas menunjukkan adanya perbedan agama-agama dikalangan umat manusia.
Untuk
memperkuat argumennya , pak Rasjidi
menghadirkan berbagai fakta lain yang menunjukkan perbedaan pokok ajaran antar
agama, Misalkan di ajaran agama Hindu
ada sistem kasta , dimana kelompok terendah adalah kasta sudra (golongan budak)
,dalam ajaran tersebut ada aturan tidak boleh terjadi hubungan pernikahan
antarkasta , bahkan bagi kasta sudra lebih parah lagi mereka tidak boleh
bergaul dengan kasta-kasta yang lain. Bahkan pernah diangkat oleh majalah time
foto kehidupan di India dimana kasta sudra yang selesai dengan pekerjaannya di
gaji dengan cara koin dilemparkan karena memamng dilarang untuk menyentuh kasta
sudra,ajaran yang diskriminatif tersebut tentu berbeda dengan ajaran islam dan
beberapa agama yang lain. Dalam islam kedudukan umat manusia adalah sama dan
hanya dibedakan oleh ketakwaannya kepada Allah Swt . Perbedaan pandangan ini
merupakan salah satu argumen yang kuat untuk mematahkan argumen yang menytakan
bahwa agama-agama di duni9a semua adalah sama. Sehingga pada diskusi pasal
kedua ini pak Rasjidi menyimpulkan bahwa agama-agama di dunia ini tidak sama,
Selanjutnya
pada pasal ketiga pak Rasjidi membahas mengenai pengelompokan agam-agama di
dunia. Untuk masalh ini ada banyak pendapat tentang pengelompokan agama-agama
misalkan pendapat dari Sthen Neil yang membagiagama menjadi lower –higher religion dan dalam pemaparannya memasukkan
agama kristen sebagai agama tertinggi, hal ini wajar saja karena dia adalah
pengikut kristen ,sesuai pendapat Paul Tillich bahwa agama adalah the problem of ultimate concern .Sehingga
jika seseorang membicarakan agama ,ia tidak dapat bersifat objektif.
Selanjutnya Ernst Troeltsch dalam buku Dr.Verkuyl membagi agama dalam beberapa
tingkatan piramia, alas piramida terdiri dari
“agama-agama suku” lapisan kedua terdiri dari “agama taurat” misalnya
agama yahudi dan islam. Lapisan berikutnya adalah agama kelepasan ,lapisan
paling bawah dari agama kelepasan terdiri dari agama Hindu dan Budha ,dan
puncak piramida ialah agama Kristen . Pembagian selanjutnya dilakukan oleh E.O
James yang mengelompokkan agama berdasarkan daerah-daerah misalkan “agama timur
tengah zaman purba “ “agama di China dan Jepang”, “agama-agama di India,
Zoroatrisme, dan Yudaisma “agama-agama di Yunani dan Roma dan “agama-agama
kristen dan Islam. Namun pada buku ini pak Rasjidi lebih condong kepada
pembagian agama sebagai natural religions
dan revealed religions. Natural religions adalah agama-agama yang timbul
diantara manusia-manusia itu sendiri dan lingkungan dimana mereka hidup. Natural religions ini misalkan agama
Hindu, Budha , dan Kong Hucu.
Selanju tnya pada pasal keempat Pak Rasjidi
membahas khusus tentang revealed religion
atau agama samawi dengan di beri judul “Agama Islam adalah Agama Samawi
terakhir” dari judul yang diangkat jelas bahwasannya pak Rasjidi ingin
menegaskan bahwasannya agama islam sebagai agama samawi terakhir merupakan
agama yang paling sempurna dan mengkoreksi agama-agama samawi sebelumnya yang
telah dirusak oleh pemikiran penganutnya. Untuk memperkuat argumennya pak
Rajidi membahas tentang Yahudi dan agama masehi (nasrani) dimana pada
perjalanan sejarahnya terlihat ajaran-ajaran yang telah dirusak , misalkan pada
agama kristen didalamnya ada kerancuan berfikir ketika membahas tentang konsep trinitas, kerancuan tersebut terjadi diantara
penganutnya sendiri, dimana pada abad ke 4 Masehi dalam konsili dibahas tentang
kedudukan tuhan bapak dan tuhan anak, ada satu pihak yang berpendapat
bahwasannya tuhan anak dan tuhan bapak merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan semnetra ada pendapt lain mengatakan bahwa tuhan anak diciptakan
oleh tuhan bapak. Kedua pandnagan ini memiliki pengkut setianya
sendiri-sendiri bahkan sampai
menyebabkan pertumpahan darah . Sementara kerancuan lain yang terjadi pada
agama kristen adalah keotentikan kitab scinya , dimana kitab suci yang ada
sekarang merupakan karangan murid-murid yesus dan jaran yang ada di dalmnya
juga bnyak yang bertentangan . Pada
akhirnya pak Rasjidi membahas tentang Agama islam dimana pak Rashidi memberikan
argumentasi yang sederhana untuk menegaskan kebenaran islam yakni tentag konsep
ketuhanan yang jelas dan tentang keotentiakan kitab sucinya yang dari awal
perkembnagan sampai sekarang naskah kitab suci alqur’an tetap terjaga dan ini
menjadi bukti ke otentikan agama islam .
Komentar