Di antara pelajaran terbesar yang bisa disaksikan di dalam dunia kesuksesan adalah kehidupan hewan yang bernama semut. Semut akan selalu berusaha secara berulang-ulang dan terus-menerus, sampai ia berhasil menggapai tujuan yang diinginkan. Ia merangkak di sebuah pohon, lalu jatuh kemudian bangun lagi dan berusaha untuk merangkak lagi ke atas pohon, lalu terjatuh lagi. Begitu terjadi berulang-ulang, namun ia tetap terus berusaha sampai akhirnya ia berhasil naik ke atas pohon yang diinginkan dan mendapatkan apa yang dicari tanpa merasa lelah dan bosan.
Jika jalan yang akan dilalui terhalang, maka ia akan berusaha lewat dari arah kanan dan kiri. Namun jika ia tetap kesulitan untuk berjalan maju, ia berhenti sebentar, kemudian kembali lagi dengan sebuah tenaga yang jauh lebih kuat dibanding yang pertama. Mungkin ia akan menjauhi jalan pertamanya yang sulit karena ada beberapa rintangan, namun ia akan tetap kembali berjalan menuju arah yang sama dengan mencari jalan lain, sehingga ia sampai di tujuan.
Semut memiliki kekuatan yang luar biasa di dalam merealisasikan tekadnya untuk meraih apa yang diinginkan, ia tidak pernah memiliki rasa bosan dan putus asa. Sehingga semut adalah hewan yang dijadikan contoh panutan di dalam hal ambisi dan tekad kuat yang tidak mengenal kata putus asa. Sesungguhnya di dalam kehidupan semut terdapat pelajaran dan teladan bagi orang-orang yang berakal, yaitu keuletan, kesabaran, tekad kuat, sikap pantang menyerah, dan berusaha tanpa mengenal kata lelah dan bosan.
Semut terkenal memiliki kecerdikan luar biasa di dalam usahanya mendapatkan apa yang diinginkan. Seorang ahli pernah menulis dan meneliti tentang kehidupan semut, mengatakan bahwa semut mengumpulkan makanannya dari musim panas sampai datangnya musim dingin. Karena semut tidak banyak keluar pada musim dingin, maka ia menyimpan makanan untuk musim dingin dan hanya memakannya ketika memang telah datang masanya. Dan agar biji-bijian yang ia simpan tidak tumbuh di dalam tempat penyimpanan, maka dengan ijin dan kuasa Allah si semut membelah biji tersebut dari tengah agar tidak tumbuh.
Jika jalannya terhalangi oleh genangan air yang tidak bisa ia lewati, maka ia bersama kawan-kawannya saling bergandengan membuat semacam jembatan. Jika semut-semut lainnya sudah menyeberang, maka semut-semut yang membentuk semacam jembatan tersebut merapat ke tepi. Maha suci Allah yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian membekalinya dengan akal, insting (naluri) dan kodrat alamiah untuk kelanjutan hidupnya masing-masing.
Jika seekor semut menemukan sepotong daging atau kaki belalang, namun ia tidak kuat membawanya sendiri, maka ia akan pulang ke rumah semut dan memanggil kawan-kawannya yang lain untuk bersama-sama membawa makanan yang ditemukan tersebut. Semut memiliki sifat ulet dan kesabaran yang luar biasa yang bisa menjadi pelajaran bagi orang yang ingin meraih kesuksesan. Ayo, bangkitlah, jangan kalah dengan semut!
(Disarikan dari: Cahaya Zaman, Aidh Al Qarni)
Komentar