Langsung ke konten utama

Kunci Sukses berbisnis ala Rasulullah dengan Sharia Enterprise Orientation

Review Buku “Ensiklopedi Leadership dan Manajemen Muhammad SAW “ The Super Leader Super Manager” .
Karya : Dr. Muhammad Syafi’i Antonio
Arikha Faizal Ridho

Manusia terlahir di muka bumi ini teah memiliki beberapa potensi kehidupan. Potensi kehidupan ini akan mendorong manusia dalam menjalani berbagai aktivitas kehidupannya serta potensi ini menuntut pemenuhan dari yang bersangkutan agar dia bisa hidup dengan bahagia. Potensi tersebut ada dua bentuk , (1) Sesuatu yang harus dipenuhi secara pasti dan apabila tidak dipenuhi  dapat menjadikan manusia mati , contohnya adalah makan minum ; (2) ghorizah atau naluri yakni sesuatu yang menuntut untuk dipenuhi . Apabila tidak dipenuhi tidak menjadikan manusia mati, hanya saja ia akan resah sehingga kebutuhan tersebut terpenuhi. Gharizah ini meliputi tiga bentuk , gharizah tadayyun (naluri beragama), gharizah baqo (naluri mempertahankan diri) dan gharizah nau’ (naluri terhadap lawan jenis).

Dalam hal gharizah baqo’ (naluri untuk mempertahankan diri) manusia mempunyai dorongan dari dalam dirinya untuk senantiasa mengembangkan eksistensi dirinya ditengah masyarakat termasuk eksistensinya dalam bidang pemenuhan kebutuhan ekonomi. Semua manusia pasti menginginkan dirinya bisa memenuhi kebutuhan ekonomi supaya dia bisa hidup dengan sejahtera. Namun, pada kenyataannya banyak manusia yang masih bingung bagaimana cara memenuhi nalurinya tersebut, disisi lain ada sebagian manusia yang berhasil memenuhi kebutuhan naluri baqo’nya dengan cara-cara yang tidak halal. Sehingga, sudah selayaknya manusia mulai bercermin kepada Rasulullah Saw dalam memenuhi ketiga gharizah tersebut secara seimbang, karena Rasulullah telah di daulat oleh Allah Swt sebagai uswatun hasanah dalam segala bidang.

Sejarah telah membuktikkan Rasulullah telah berhasil memadukan pemenuhan ketiga gharizah tersebut secara seimbang. Dalam hal ekonomi Rasulullah telah memadukan keinginan pencapaian kesejahteraan serta memadukannya dengan pemenuhan gharizah tadayyun berupa mengikuti tuntunan wahyu dalam berekonomi. Keadaan demikian apabila diterapakan akan menghasilkan kebahagian yang final atau dalam islam disebut falah.Kebahagian falah merupakan kebahagiaan hakiki yang diperoleh di dunia dan di akhirat, berbeda dengan kebahagian semu yang dihasilkan sistem kapitalisme yang hanya mengagungkan kebahagian dunia. Bahkan kebahagiaan dunia versi kapitalisme hanya berlaku sementara, artinya kebahagiaan tersebut kadang kala sampai kepada titik jenuh yang menyebabkan manusia akan kebingungan mencari tujuan kebahagiaan berikutnya.

Dalam kehidupan bisnisnya Rasulullah sukses menerapkan sharia Enterprise orientation. Artinya Rasulullah berhasil  memenuhi kebutuhan mitra bisnis dengan baik dengan penerapan good governance  yang didasari dengan penerapan nilai-nilai islam di dalamnya. Orientasi Rasulullah tersebut berbeda dari orientasi bisnis barat yang hanya mengutamakan Enterprise orientation, sehingga dalam konsep barat , bisnis bersifat netral dari pengaruh nilai-nilai agama. Kedua orientasi ini tentu akan mempengaruhi perilaku bisnis para penganutnya. Misalkan dalam enterprise orientation kinerja baik buruknya suatu bisnis hanya diukur berdasarkan tinggi rendahnya tingkat laba dari satu waktu ke waktu yang lain tanpa memperhatikan  bagaimana laba tersebut diperoleh apakah dari jalan yang benar (halal) atau dari jalan yang batil (haram). Efeknya,bisnis yang hanya menganut enterprise orientation akan menghalalkan segala cara untuk mencapai target laba yang ditentukan, proses bisnis perusahaan yang demikian akan penuh dengan ketidakjujuran, suap , riba bahkan tidak pernah berfikir dalam melaksanakan kewajiban membayar zakat. Dengan orientasi yang demikian memang sekilas perusahaan akan mampu meraih banyak laba tetapi sejatinya sistem tersebut kering dari keberkahan bahkan cenderung menghancurkan. Kita bisa mengambil contoh pada praktik suap, dengan adanya praktik tersebut kita bisa melihat rakyat selaku konsumen dari produk infrastruktur hanya akan menjadi korban, karena dengan adanya pengeluaran suap perusahaan akan menyelesaikan proyek infrastruktur dengan ala kadarnya karena perusahaan juga harus memikirkan efisiensi biaya. Dalam contoh yang lain kita bisa melihat bagaiamana riba sampai abad modern ini berhasil mengacak-acak sistem ekonomi dunia sehingga krisis ekonomi berkelanjutan terus terjadi dari satu negara ke negara yang lain.  Efek negatif riba pada abad ini  dapat kita saksikan secara nyata pada financial meltdown 2008 di Amerika Serikat. Krisis terbesar setelah great deprecion 1929 tersebut, salah satunya disebabkan oleh terjadinya gagal bayar secara masif pada kredit rumah  (subprime mortgage) yang salah satu penyebab gagal bayarnya adalah adanya kenaikan bunga yang signifikan pada tahun 2006 sebesar 5 %. Keruntuhan ekonomi Amerika tersebut langsung menyebar ke seluruh dunia. Dari kedua gambaran nyata tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa bisnis yang hanya mengacu pada enterprise orientation berpotensi untuk mendatangkan kerusakan.

Sebaliknya Rasulullah telah membuktikan dengan menerapkan sharia enterprisse orientation  , beliau sukses membangun bisnis dengan sukses, bahkan menjadi manajer investasi yang tenama di seantero jazirah arab. Dalam menjalankan bisnis nya Rasulullah sukses memadukan antara good corporate governance  dengan penerapan nilai-nilai agama. Contohnya dalam melayani pelanggan Rasulullah selalu menerapkan prinsip itqan (tradition of quality) jadi rasulullah selalu semangat dan antusias dalam melayani mitra bisnis nya baik dengan pemilik modal atau dengan konsumen. Sebagaimana yang sering kita dengar, kesuksesan penerapan itqan ini berhasil ketika Rasulullah sukses meraih keuntungan yang berlipat ganda ketika menjadi manajer investasi dari siti Khodijah. Sehingga perlu kita perhatikan bahwasannya dalam berbisnis kita harus memperhatikan dan mengutamakan kualitas pelayanan pada stakeholder , termasuk dengan menawarkan kualitas produk terbaik yang dilandasi dengan asas kejujuran.


Selain menerapkan good corporate governance Rasulullah juga menekankan pelaksanaan hukum agama dalam proses bisnisnya. Sehingga bisnis yang berplatfoem halal oriented menjadi harga mati untuk diterapkan, dalam hal ini Rasulullah sangat melarang keras praktik MAGHRIB ( Maysir, Gharar, Riba ) dalam transaksi bisnis nya.  Artinya dengan sharia enterprise orientation kinerja seorang manajer atau perusahaan dinilai berdasarkan perolehan kinerja yang baik yang tercermin dari laba dengan tidak mengesampingkan aturan-aturan agama. Sehingga bisnis dikatakan sukses jika bisnis tersebut bisa memuaskan kebutuhan konsumen, mendatangakan keuntungan bagi pemilik disertai dengan memenuhi kewajiban hukum Allah Swt. Dengan senantiasa memenuhi kewajiban syariat itulah seorang pebisnis akan mencapai kebahagiaan yang paripurna yakni falah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam Tingkat Dasar (PMKDI TD) 2019

  “Karena Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan” PESMA Baitul Hikmah Present: PMKDI (Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam) Tingkat Dasar MATERI : Pada PMKDI Tingkat Dasar ini insyaallah peserta akan dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, menjadi pegiat dakwah Islam yang visioner, mengerti dasar-dasar organisasi, mampu mengelola diri & waktu, serta trampil dalam mengidentifikasi masalah & memberi solusi alternatif. PEMATERI : 📌 Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si (Wakil Dekan FISIP Univ. Brawijaya Malang) 📌 Dr. Raditya Sukmana S.E., M.A. (Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR) 📌 Ust. Abdul Hakim, Apt. M.Si. (Dosen UIN Maliki Malang, Ketua UKKI 1997-1998) 📌 Ust. Jabir Abdillah, S.Si. (Direktur Lazis Al-Haromain, Ketua UKKI 1991-1992) 📌 Usth. Masitha, A.S., M.Hum. (Dosen Linguistik FIB UNAIR, Ketua DPP Anshoriyah Persyadha Al-Haromain) 📌 Ust. Nanang Qosim, S.E., MPI. (Koordinator Dewan Syariah Nasiona

KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran)

Penulis Review           : Moh. Saad Baruqi Pengarang                   : H. Imam Mu’alimin Tahun terbit                 : Agustus 2011 Judul buku                  : KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran) Kota penerbit              : Ploso Mojo Kediri Penerbit                       : Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri Tebal buku                  : 161 Halaman             Mas’ud atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan KH. Djazuli Ustman adalah putra dari bapak naib dari Ploso Kediri yang bernama Mas Moh. Ustman Bin Mas Moh. Sahal. Sahal yang akrab dengan sebutan pak Naib ini memiliki kebiasaan rutin yang dilakukan sampai menjelang wafatnya. Bermula dengan bertemunya beliau dengan KH. Ma’ruf Kedunglo yang masih memiliki hubungan saudara dengannya. KH. Ma’ruf berpesan : “ Ustman, apabila kamu ingin anak-anakmu kelak menjadi orang yang berilmu, beramal dan bermanfaat, rajin– rajinlah bersilaturahmi dengan para ‘alim ‘ulama. Kalau tidak anak

Review Buku Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling

Judul Buku       :Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling Penulis :Erbe Sentanu Penerbit            :Elex Media Komputindo, Jakarta Cetakan           :I, 2007 TEBAL            :xxxvii + 236                                     Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling             Halaman Kebahagiaan adalah subjek primordial. Itulah sebagian yang akan diulas dalam buku Quantum Ikhlas, bagaimana mencari kebahagiaan secara praktis, seperti yang tertuang dalam kebijaksanaan nenek moyang, tuntunan agama, maupun penjelasan  ilmiah. Kebahagiaan itu merupakan sifat dasar alamiah atau fitrah manusia dan  karena  itu sewajarnya bisa dengan mudah kita raih.             Buku Quantum Ikhlas akan memandu pembaca untuk mendapat kepastian dalam menjalankan kehidupan, sehingga pembaca dengan lega bisa mengatakan “Ooo... begitu.... Itu sangat mudah”, dan begitu terjadi internal shift pergeseran posisi pandang di dalam, hidup Anda  otomatis  berubah di luar. Hal-hal yan