Langsung ke konten utama

Orang-orang yang Mempunyai Tujuan


Jika artikan Dzulhijjah terdiri dari dua kata yani “Dzu” (yang mempunyai) dan “Hijjah” (tujuan) dari kata Hajji. Di bulan ini seluruh manusia di penjuru dunia sedang melakukan ritual mulia yaitu ibadah haji di tanah suci Mekah. Sehingga dikatakan bulannya orang berhaji atau juga dikatakan orang-orang yang mempunyai tujuan. Dengan sampainya kita pada bulan ini, bulan dimana orang-orang mencapai tujuannya yakni menuju Allah di tanah suci Mekah hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka kita sebagai umat muslim yang sadar bahwa kita hidup di dunia ini hanya sebentar sudah semestinya kita menata kembali diri kita. Apa tujuan hidup kita?. Jika kita belum memiliki kesempatan mengunjungi tanah para Nabi yang mulia itu, maka setidaknya kita mengapresiasi bulan Dzulhijjah ini dengan menjadi orang yang jelas. Orang yang memiliki tujuan hidup jelas. Pasca idul qurban dimana umat Islam saling berbagi kepada sesama melalui hewan qurban yang kita salurkan kepada tetangga dan orang-orang yang lebih membutuhkan hendaknya kita menjadikan hal ini sebagai dasaran kita menyongsong hari esok dan menjadikannya lebih baik, lebih dapat mendekatkan diri kepada Allah, berbuat baik kepada tetangga, mengajak anak kita, suami kita, istri kita, saudara-saudara kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Kita refresh kembali hidup kita agar senantiasa penuh dengan visi-visi yang terencana dan tidak keluar dari ranah seorang hamba kepada Tuhannya.

Mari kita tengok lagi peta hidup yang sudah kita buat beberapa waktu kebelakang. Bagaimana perjalanan hidup kita setahun lalu. Bagaimana sholat kita, bagaimana puasa kita, bagaimana sedekah kita. Semoga dengan kembali melihat peta hidup yang sudah kita lukis selama ini akan membuat kita tersadar dan segera tergugah untuk lebih mengenal-Nya, lebih mencintai-Nya, lebih memperhatikan ibadah kita, kita tambah dengan ibadah-ibadah sunnah lainnya seperti puasa dan sedekah yang istiqomah. Insya Allah segala sesuatu yang istiqomah, walau sekecil apapun akan menjadi barokah yang tak ternilai bahkan melebihi karomah pawa wali. Wallahu a’lam bishowab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam Tingkat Dasar (PMKDI TD) 2019

  “Karena Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan” PESMA Baitul Hikmah Present: PMKDI (Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam) Tingkat Dasar MATERI : Pada PMKDI Tingkat Dasar ini insyaallah peserta akan dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, menjadi pegiat dakwah Islam yang visioner, mengerti dasar-dasar organisasi, mampu mengelola diri & waktu, serta trampil dalam mengidentifikasi masalah & memberi solusi alternatif. PEMATERI : 📌 Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si (Wakil Dekan FISIP Univ. Brawijaya Malang) 📌 Dr. Raditya Sukmana S.E., M.A. (Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR) 📌 Ust. Abdul Hakim, Apt. M.Si. (Dosen UIN Maliki Malang, Ketua UKKI 1997-1998) 📌 Ust. Jabir Abdillah, S.Si. (Direktur Lazis Al-Haromain, Ketua UKKI 1991-1992) 📌 Usth. Masitha, A.S., M.Hum. (Dosen Linguistik FIB UNAIR, Ketua DPP Anshoriyah Persyadha Al-Haromain) 📌 Ust. Nanang Qosim, S.E., MPI. (Koordinator Dewan Syariah Nasiona

KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran)

Penulis Review           : Moh. Saad Baruqi Pengarang                   : H. Imam Mu’alimin Tahun terbit                 : Agustus 2011 Judul buku                  : KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran) Kota penerbit              : Ploso Mojo Kediri Penerbit                       : Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri Tebal buku                  : 161 Halaman             Mas’ud atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan KH. Djazuli Ustman adalah putra dari bapak naib dari Ploso Kediri yang bernama Mas Moh. Ustman Bin Mas Moh. Sahal. Sahal yang akrab dengan sebutan pak Naib ini memiliki kebiasaan rutin yang dilakukan sampai menjelang wafatnya. Bermula dengan bertemunya beliau dengan KH. Ma’ruf Kedunglo yang masih memiliki hubungan saudara dengannya. KH. Ma’ruf berpesan : “ Ustman, apabila kamu ingin anak-anakmu kelak menjadi orang yang berilmu, beramal dan bermanfaat, rajin– rajinlah bersilaturahmi dengan para ‘alim ‘ulama. Kalau tidak anak

Review Buku Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling

Judul Buku       :Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling Penulis :Erbe Sentanu Penerbit            :Elex Media Komputindo, Jakarta Cetakan           :I, 2007 TEBAL            :xxxvii + 236                                     Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling             Halaman Kebahagiaan adalah subjek primordial. Itulah sebagian yang akan diulas dalam buku Quantum Ikhlas, bagaimana mencari kebahagiaan secara praktis, seperti yang tertuang dalam kebijaksanaan nenek moyang, tuntunan agama, maupun penjelasan  ilmiah. Kebahagiaan itu merupakan sifat dasar alamiah atau fitrah manusia dan  karena  itu sewajarnya bisa dengan mudah kita raih.             Buku Quantum Ikhlas akan memandu pembaca untuk mendapat kepastian dalam menjalankan kehidupan, sehingga pembaca dengan lega bisa mengatakan “Ooo... begitu.... Itu sangat mudah”, dan begitu terjadi internal shift pergeseran posisi pandang di dalam, hidup Anda  otomatis  berubah di luar. Hal-hal yan