Langsung ke konten utama

Kisah Santri: Aziz, Perjalanan Menembus Bangku Kuliah via Bidik Misi


Perjalanan Menembus Bangku Kuliah
Bangku Kuliah merupakan sesuatu hal yang di luar dugaan saya, apalagi bisa kuliah di UNAIR merupakan keberhasilan luar biasa, bahkan tidak ada bayangan sedikitpun bisa kuliah di UNAIR. Karena memang saya dibesarkan dari keluarga pesantren, sehingga bayangan saya nanti setelah tamat Aliyah ya mondok. Tapi ternyata Allah berkehendak lain dan mengizinkan saya untuk bisa kuliah di kuliah di UNAIR sampai saat ini.


Dulu ketika saya masih sekolah di MI, saya  berfikir setelah saya lulus MI ngelanjutin di MTs baru setelah tamat MTs langsung mondok, karena melihat 3 kakak saya juga seperti itu setelah tamat MTs langsung dipondokkan. Tapi ternyata ibu saya punya keinginan yang berbeda dengan bapak, kalau bapak menyarankan saya mondok setelah tamat MTs tapi ibu saya menyarankan untuk ngelajutin ke Aliyah dulu baru mondok, “supaya nanti kamu punya ijazah SLTA kalau sudah selesai mondok ingin kuliah kan bisa”, tutur ibu saya. Saat itu saya nurut saja karena yang biayai juga orang tua. Alhamdulillah ditahun 2007 saya lulus dari MTsN Kunir salah satu SLTP terbaik di Blitar dan aku masuk 10 besar lulusan terbaik.
Berkat prestasiku ini banyak dari temen2 dan juga guru menyarankan saya untuk melanjutkan ke SLTA, dulu diajak masuk MAN 3 kediri, kemudian MAN 2 Tulungagung yang notabene adalah sekolah favorite tapi orang tua saya menyarankan masuk ke MA Darul Huda sebuah sekolah swasta di tetangga desa saya ya sekitar 5 km dari rumah karena memang di situ biayanya murah dan lokasinya dekat dengan rumah. Ya saya manut saja apa yang dikatakan ibu karena beliaulah yang biayai sekolah saya. Akhirnya saya masuk ke MA Darul Huda. Di sekolah baru ini saya mengalami culture shock kekagetan pada lingkungan yang benar-benar baru karena berbeda 180 derajat dari sekolah saya di MTs. Kalau di MTs saya berteman dengan anak-anak yang baik dan di MA ini saya berteman dengan anak-anak yang urakan atau nakal kalau bahasa Indonesianya, tapi dari situlah saya mengalami perubahan kepribadian yang signifikan, saya menjadi sosok pribadi yang berani tampil di depan umum dan menjadi pribadi terbuka, dari pribadi akademisi menjadi organisatoris karena di sekolah ini saya di gembleng untuk bisa tampil dimuka umum dan teman-teman saya tadi ternyata memotivasi saya untuk jadi sosok terbuka karena jika tetap pendiam seperti dulu saya tidak bisa bergaul dengan mereka, dan hal ini yang tidak saya dapatkan di MTs dulu.
Sampai akhirnya sampai di masa-masa akhir sekolah yakni kelas tiga, masa-masa kami selaku siswa akan memilih jalan hidup masing-masing, memilih untuk melanjutkan kuliah atau bekerja. banyak dari alumni kakak kelas saya kalau sudah lulus ya bekerja hanya sedikit yang melanjutkan kuliah, sehingga banyak dorongan dari guru-guru supaya dari angakatan saya banyak yang melanjutkan kuliah. Sampai pada akhirnya guru saya kimia ibu elis Diana ulfa memberi sebuah leaflet tentang informasi beasiswa bisik misi. Dan dari sini saya selalu didorong dan di motivasi oleh guru saya untuk ngelanjutin kuliah, karena melihat potensi saya, rugi kalau tidak ngelanjutin, apalagi ini ada peluang beasiswa bagi anak dari keluarga kurang mampu tapi berprestasi
Awalnya saya tidak punya gairah untuk kuliah, karena di awal masuk ke Aliyah saya sudah memutuskan setelah lulus saya akan mondok, sesuai anjuran orang tua. Tapi sedikit demi sedikit pikiranku berubah, saya menjadi ngebet banget ingin kuliah sehingga saya coba ngomong ke orang tua, awalnya orang tua melarang keras saya kuliah, “arep dadi opo to ziz lek kuliah, samar lek keluen to lek mondok” itu kata-kata penolakan orang tua saya, beliau menginginkan saya itu jadi santri yang kaya ilmu agamanya, baik perangainya dan khawatir kalau saya nanti kuliah saya menjadi lemah agamanya, dan perangainya buruk, tapi sedikit demi sedikit saya coba jelaskan, saya ajak diskusi dan jelaskan apa maksud dan tujuan saya, kemudian guru saya coba jelaskan juga  dan alhamdulillah akhirnya idealis beliau mencair juga, “baik saya izinkan kamu daftar karena ini juga peluang beasiswa ya di coba aja semoga berhasil ” subhanalllah orang tua akhirnya mengizinkan tapi mereka tidak akan membantu biaya jika beasiswanya tidak tembus. Sejak itu saya langsung mengurus berkas-berkasnya yang akan dikirimkan. Karena informasi yang saya dilihat di internet adalah bidik misi UNAIR maka saat itu saya siapkan untuk berkas-berkas persyaratan ke UNAIR, mulai ngurus FC raport dll kemudian minta surat keterangan tidak mampu ke kantor desa dan juga rekening listrik  setelah itu saya kirimkan lewat pos yakni 2 hari sebelum deadline pengiriman berkas. Ketika masih dalam masa-masa menunggu pengumuman kelulusan ada informasi beasiswa depag dari guru saya yang mana beliau diterima beasiswa S2 depag di ITS
Dengan agak terburu-buru saya dan teman-teman mengumpulkan berkas-berkasnya karena deadlinenya sudah dekat, karena saat itu kami masih focus persiapan Ujian Nasional, sehingga agak telat persiapannya tapi Alhamdulillah 10 berkas telah terkumpul termasuk punya saya, saat itu saya mendaftar di ITS mengambil jurusan matematika.dan akhirnya saya dan guru saya mengantarkan berkas-berkasnya  ke kanwil depag surabaya, kami berangkat kamis waktu subuh naik kereta api sementara dealine terakhir adalah besuk jumatnya. Sehingga harapannya di hari itu kami bisa menyelesaikannya, tapi ternyata setelah  sampai disana ada data yang kurang yakni akta kelahiran dan dari petugas kanwilnya hanya menerima berkas saya, sementara  9 berkas  teman saya di tolak karena daftar di UGM, sementara UGM kuota pendaftarnya sudah hampir penuh. Akhirnya dengan segera guru saya menelpon teman-teman  dan suruh menyiapakan berkas-berkas baru untuk didaftar ke universitas lain tidak di UGM dan mempersiapkan akta kelahiran. Wuh begitu menerima telpon itu teman-teman saya panic ada yang belum punya akta kelahiran sampai ngurus akta kelahiran ke Kediri dan meninggalkan kegiatan belajar termasuk teman-teman saya juga meninggalkan kegiatan pembelajaran karena menyiapkan berkas itu padahal saat itu sedang berlangsung try out ujian nasional.
Setelah dirasa cukup saya dan guru saya harus segera pulang kali ini kami pulang naik bis karena supaya bisa lebih cepat walaupun biayanya lebih besar, karena besuknya harus kembali lagi ke Surabaya untuk mengantarkan berkas-berkas teman-teman saya. Dan sampai di blitar sore. Dan teman-teman saya ternyata belum selesai menyelesaikan berkasnya bahkan mereka nglembur sampai jam 11 malam ntuk menyelesaikan berkas-berkasnya. Bahkan toko foto copi pun ditahan sampai jam 11 supaya tidak tutup dulu, dan sampai malam ada yang kelupaan tanda tangan kepala sekolah belum ada, karena tidak mungkin minta tanda tangan jam 11 malam akhirnya tanda tangan beliau di palsu. Alhamdulillah sekitar jam 12 malam selesai berkasnya. Dan jam 4 pagi saya berangkat bersama teman saya ke stasiun dan berangkat ke Surabaya naik kereta. Alhamdulillah bisa sampai di surabaya dengan selamat dan berkas-berkasnya bisa lolos dan tinggal menunggu jadwal ujian tulisnya. Subhanalllah benar-benar perjuangan yang melelahkan.
Sampai akhirnya saya bersama 9 teman yang lain mengikuti ujian beasiswa depag di asrama haji sukolilo Surabaya. Kami sampai di Surabaya magrib dan saat itu belum tahu dimana letak asrama haji. Alhamdulilah ada len yang bisa mengantar kami ke asrama haji. Tapi sesampainya di asrama haji kami bingung untuk menginap karena biaya satu kamar itu sekitar 220 dan uang kami tidak cukup. dan tidak diperbolehkan tidur di masjid apalagi yang anak perempuan.dan disaat kebingungan itu subhanallah pertolongan Allah datang, ternyata baru teringat aku punya saudara di Surabaya, seketika itu aku segera menghubungi beliau dan Alhamdulillah ternyata rumahnya dekat dengan asrama haji.
Dan beliau mau menjemput kami dari asrama haji dan membawa kami ke rumahnya. Akhirnya kami menginap di rumah beliau. Di sana kami malah dapat makan dan minum gratis hehe lumayan bisa menghemat uang saku. Dan pagi esok harinya kami sudah siap mengikuti ujian. Ujian dilaksanakan mulai jam 7 pagi sampai jam 5 sore subhanallah benar-benar ujian yang menguras seluruh kemampuan otakku. Dan ada satu temanku yang harus mengikuti ujian 2 hari dia daftar di UIN malang yang mana ada ujian tahfidz dihari kedua. Mau tak mau kami juga harus ikut menginap lagi untuk menemani satu temanku ini. dan hari kedua terlewati dan kami pulang ke Blitar. Dan tinggal menunggu saat-saat pengumuman. Yakni satu bulan setelah ujian. Seminggu setelah ujian kami harus mengikuti Ujian Nasional. Dan dihari terakhir ujian nasional seharusnya pengumuman beasiswa bidik misi sudah keluar tapi ternyata setelah saya cek belum keluar sampai akhirnya saya telpon ke Unair kapan pengumuman bidik misikeluar. Dan ternyata jadwal pengumumannya mundur, sampai pada saatnya pengumuman beasiswa depag keluar dan ternyata setelah saya amati dari 50 siswa yang diterima di ITS namaku tak kunjung-kunjung muncul, saya ulangi sampai tiga kali dari atas ke bawah dan memang aku harus menerima kenyataan aku gagal dan ternyata ada satu temanku yang lolos beasiswa depag ini yaitu temanku yang daftar di UIN Malang.
Semangatku kuliah seperti benar-benar hilang dikala pengumuman dari UNAIR keluar dan ternyata namaku juga tidak ada di daftar 650 siswa yang lolos. Sejak 2 pengumuman itu keluar aku kayaknya harus kembali ke planning awal yakni melanjutkan ke pondok pesantren. Mungkin Allah punya rencana lain. Dan aku harus mensyukuri apapun itu hasilnya. Setelah ujian sekolah selesai praktis aku tidak pernah lagi ke sekolah karena kegiatan belajar mengajar juga sudah selesai tinggal menunggu hasil kelulusan ujian nasional keluar.
Setelah beberapa hari tidak ke sekolah ada informasi dari salah satu teman bahwa telah dibuka pendaftaran bidik misi di UIN Malang. Awalnya aku tidak mau daftar tapi setelah dipikir-pikir kenapa tidak dicoba, akhirnya aku mencobanya dan daftar ke UIN malang. Bersama dengan 7 teman yang lainnya. Dan lagi2 aku sendiri yang mengantar berkasnya langsung kemalang karena aku sudah trauma dengan tukang pos, khawatirnya tidak sampai tujuan seperti yang di UNAIR. Dimalang ternyata aku bertemu dengan kakak kelas yang menerima beasiswa etos dan beliau menganjurkan saya untuk daftar beasiswa etos akhirnya aku coba sekalian. Karena semakin banyak daftar maka peluangnya juga semakin banyak. Sehingga total aku telah daftar 4 beasiswa.
Saat yang ditunggu akhirnya tiba pengumuman peserta yang lolos berkas keluar dan hanya ada satu temanku yang tidak lolos. Dan kami pun berangkat berenam ke malang. Ujian dimulai jam 08.00 sementara kami akan naik kereta jam 5 perkiraan sampai lokasi jan 7.30, dan diluar dugaan kami terlambat, kereta sudah berangkat dan baru ada kereta ke malang jam 7.30 ini jelas tidak mungkin kalau menunggu kereta yang kedua. Akhirnya tanpa pikir panjang aku segera banting setir ke terminal untuk mengejar waktu. Alhamdulillah sesampainya  di terminal ada bus yang sudah mau berangkat dan kami langsung naik saja dan ternyata sampai disana sudah jam 8 lebih untung saja ujian masih belum dimulai tapi lembar LJK sudah dibagikan. Dan kami pun bisa mengikuti ujian dengan baik kemudian juga ada ujian membaca dan menulis Al qur’an dan bisa kami lalui dengan baik. Dan kami kembali pulang ke blitar. Setelah ujian di UIN malang beberapa minggu kemudian aku kembali lagi ke malang untuk mengikuti ujian tulis dan wawancara beasiswa etos. Dan Alhamdulillah aku lulus sampai tahap ketiga dan tinggal tahap terakhir yaitu mengikuti ujian SNMPTN tulis.
Harapan itu kembali lagi muncul, setiap sehabis shalat aku selalu berdo’a kepada Allah agar bisa diterima dan lolos di beasiswa yang sudah diajukan. Dan kabar yang sangat menegjutkan dari sms guru saya, “ selamat ziz kamu diterima di UNAIR, lebih jelasnya bisa dilihat di website UNAIR” melihat sms itu saya tidak percaya karena beberapa waktu yang lalu pengumuman dari UNAIR sudah keluar dan saya tidak lulus, tapi saya disuruh ke sekolah dan ternyata memang benar aku masuk daftar peserta bidik misi lewat jalur SNMPTN tulis dan pengumuman yang beberapa waktu yang lalu adalah pengumuman bidik misi lewat jalur PMDK prestasi. Dan bahkan untuk peserta yang lolos bidik misi lewat SNMPTN tulis ini dapat kesempatan disramakan gratis selama 4 hari sebelum pelaksanaan ujian SNMPTN serta mobilisasi ke tempat ujian gratis, makan gratis dan biaya ujian SNMPTN juga diganti. Bahkan biaya transportasi ke Surabaya dan pulang kekampung halaman juga diganti, subhanllah benar-benar nikmat Allah yang sungguh luar biasa. Dan subhanallah setelah selesai mengikuti ujian SNMPTN dan aku masih di asrama haji ada sms dari temanku “ Selamat ziz kamu diterima bidik misi matematika di UIN Malang”. Wah kaget sekali nikmat Allah begitu  bertubi-tubi menghampiriku. alhamdulillah
Pengumunan SNMPTN masih akan keluar satu bulan setelah ujian SNMPTN. Dan waktu daftar ulang pelengkapan berkas di UIN malang masih tanggal 13 agustus sementara pengumuman hasil SNMPTN keluar tanggal 18 Juli. Dan subhanallah ketika aku mengecek pengumuman di internet subhanallah tulisan yang saya lihat “SELAMAT ABDUL AZIZ ANDA DITERIMA DI JURUSAN KEPERAWATAN UNAIR” rasa syukur tak hentinya aku panjatkan kepada Allah SWT dan dengan beberapa pertimbangan dari guru saya akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di UNAIR.
Pesan yang saya peroleh dari peristiwa ini adalah janganlah menyerah karena kegagalan yang bertubi-tubi kamu terima karena sesungguhnya setelah itu akan ada bertubi-tuni kesuksesan yang akan kamu terima dengan syarat kamu tidak menyerah dan tetap berusaha dan yakin akan sukses serta menyandarkan keyakinan itu kepada Allah SWT.  
(Abdul Aziz, Fakultas Keperwatan Unair, 2010)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam Tingkat Dasar (PMKDI TD) 2019

  “Karena Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan” PESMA Baitul Hikmah Present: PMKDI (Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam) Tingkat Dasar MATERI : Pada PMKDI Tingkat Dasar ini insyaallah peserta akan dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, menjadi pegiat dakwah Islam yang visioner, mengerti dasar-dasar organisasi, mampu mengelola diri & waktu, serta trampil dalam mengidentifikasi masalah & memberi solusi alternatif. PEMATERI : 📌 Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si (Wakil Dekan FISIP Univ. Brawijaya Malang) 📌 Dr. Raditya Sukmana S.E., M.A. (Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR) 📌 Ust. Abdul Hakim, Apt. M.Si. (Dosen UIN Maliki Malang, Ketua UKKI 1997-1998) 📌 Ust. Jabir Abdillah, S.Si. (Direktur Lazis Al-Haromain, Ketua UKKI 1991-1992) 📌 Usth. Masitha, A.S., M.Hum. (Dosen Linguistik FIB UNAIR, Ketua DPP Anshoriyah Persyadha Al-Haromain) 📌 Ust. Nanang Qosim, S.E., MPI. (Koordinator Dewan Syariah Nasiona

KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran)

Penulis Review           : Moh. Saad Baruqi Pengarang                   : H. Imam Mu’alimin Tahun terbit                 : Agustus 2011 Judul buku                  : KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran) Kota penerbit              : Ploso Mojo Kediri Penerbit                       : Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri Tebal buku                  : 161 Halaman             Mas’ud atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan KH. Djazuli Ustman adalah putra dari bapak naib dari Ploso Kediri yang bernama Mas Moh. Ustman Bin Mas Moh. Sahal. Sahal yang akrab dengan sebutan pak Naib ini memiliki kebiasaan rutin yang dilakukan sampai menjelang wafatnya. Bermula dengan bertemunya beliau dengan KH. Ma’ruf Kedunglo yang masih memiliki hubungan saudara dengannya. KH. Ma’ruf berpesan : “ Ustman, apabila kamu ingin anak-anakmu kelak menjadi orang yang berilmu, beramal dan bermanfaat, rajin– rajinlah bersilaturahmi dengan para ‘alim ‘ulama. Kalau tidak anak

Review Buku Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling

Judul Buku       :Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling Penulis :Erbe Sentanu Penerbit            :Elex Media Komputindo, Jakarta Cetakan           :I, 2007 TEBAL            :xxxvii + 236                                     Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling             Halaman Kebahagiaan adalah subjek primordial. Itulah sebagian yang akan diulas dalam buku Quantum Ikhlas, bagaimana mencari kebahagiaan secara praktis, seperti yang tertuang dalam kebijaksanaan nenek moyang, tuntunan agama, maupun penjelasan  ilmiah. Kebahagiaan itu merupakan sifat dasar alamiah atau fitrah manusia dan  karena  itu sewajarnya bisa dengan mudah kita raih.             Buku Quantum Ikhlas akan memandu pembaca untuk mendapat kepastian dalam menjalankan kehidupan, sehingga pembaca dengan lega bisa mengatakan “Ooo... begitu.... Itu sangat mudah”, dan begitu terjadi internal shift pergeseran posisi pandang di dalam, hidup Anda  otomatis  berubah di luar. Hal-hal yan