(19/05/2012)
Beberapa waktu yang lalu kami kedatangan tamu istimewa. Beliau adalah Abah Yai Zawawi Imron. Penyair yang baru saja mendapatkan penghargaan The Best Writer in South East Asean di Thailand ini menyempatkan diri untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan kami, pemuda santri Pesma Baitul Hikmah.
Beliau mengajak kami diskusi tentang pendidikan karakter. Beliau menyampaikan bahwa saat ini banyak siswa dan mahasiswa yang mendapatkan pendidikan moral dan agama secara formal saja, yang penting hafal pelajaran dan bisa menjawab soal dengan benar ketika ujian. Sehingga mereka akhirnya menjadi manusia yang beragama secara ekstrinsik saja. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah proses pengajaran yang nyata, yaitu memfasilitasi peserta didik agar bisa mempraktikkan pelajaran moral dan agama dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga kelak mereka menjadi manusia yang beragama tidak hanya secara ekstrinsik tapi juga intrinsik.
Kemudian beliau memberikan kata kunci bahwa dalam proses pengajaran dan pembelajaran karakter, yang perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh adalah bagaimana memproses hati peserta didik itu menjadi hati yang baik. Hati yang senantiasa dekat dengan Allah. Hati yang senantiasa ingat kepada Allah. Sehingga apapun yang keluar dari lisan peserta didik adalah hal-hal yang baik. Sehingga apapun yang dilakukan oleh peserta didik hanyalah hal-hal yang baik.
Terakhir beliau menggaris bawahi bahwa dalam proses pembentukan generasi yang berkarakter itu mutlak diperlukan adanya para teladan yang berakarakter. Jadi, perbaikilah diri kalian. Perbaikilah hati kalian. Perbaikilah prilaku kalian. Jadilah kalian teladan yang baik, tirulah Nabi kalian yang menjadi Uswatun Hasanah bagi manusia di sepanjang zaman.
Sebelum undur diri, beliau pun menyempatkan untuk mendendangkan sebuah lagu hasil gubahan beliau,
(tj)
Beberapa waktu yang lalu kami kedatangan tamu istimewa. Beliau adalah Abah Yai Zawawi Imron. Penyair yang baru saja mendapatkan penghargaan The Best Writer in South East Asean di Thailand ini menyempatkan diri untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan kami, pemuda santri Pesma Baitul Hikmah.
Beliau mengajak kami diskusi tentang pendidikan karakter. Beliau menyampaikan bahwa saat ini banyak siswa dan mahasiswa yang mendapatkan pendidikan moral dan agama secara formal saja, yang penting hafal pelajaran dan bisa menjawab soal dengan benar ketika ujian. Sehingga mereka akhirnya menjadi manusia yang beragama secara ekstrinsik saja. Padahal yang seharusnya dilakukan adalah proses pengajaran yang nyata, yaitu memfasilitasi peserta didik agar bisa mempraktikkan pelajaran moral dan agama dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga kelak mereka menjadi manusia yang beragama tidak hanya secara ekstrinsik tapi juga intrinsik.
Kemudian beliau memberikan kata kunci bahwa dalam proses pengajaran dan pembelajaran karakter, yang perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh adalah bagaimana memproses hati peserta didik itu menjadi hati yang baik. Hati yang senantiasa dekat dengan Allah. Hati yang senantiasa ingat kepada Allah. Sehingga apapun yang keluar dari lisan peserta didik adalah hal-hal yang baik. Sehingga apapun yang dilakukan oleh peserta didik hanyalah hal-hal yang baik.
Terakhir beliau menggaris bawahi bahwa dalam proses pembentukan generasi yang berkarakter itu mutlak diperlukan adanya para teladan yang berakarakter. Jadi, perbaikilah diri kalian. Perbaikilah hati kalian. Perbaikilah prilaku kalian. Jadilah kalian teladan yang baik, tirulah Nabi kalian yang menjadi Uswatun Hasanah bagi manusia di sepanjang zaman.
Sebelum undur diri, beliau pun menyempatkan untuk mendendangkan sebuah lagu hasil gubahan beliau,
Ya nabi
salam padamu
Ya rosul
salam padamu
Kekasih
salam padamu
Sholawat
selalu untukmu
Kalau
cinta kepada nabi
Baca sholawat
kepada nabi
Kalau
Allah tak mengutus nabi
Gelaplah
jiwa gelaplah hati
Nabi Muhammad
utusan ilahi
Wajahnya
jernih berseri-seri
Kalau
tersenyum bertemu insan
Terhapus
sedih dan kesusahan
Akhlaq
nabi bagai bunga-bungaan
Harum
semerbak tiada tandingan
Wahai
nabi wahai junjungan
Kami senang
mengikut tuan
Ya allah
ilahi robbi
Kami mohon
sepenuh hati
Di alam
akhirat nanti
Izinkan
kami bertemu nabi
(tj)
Komentar