Langsung ke konten utama

PESAN pak MARKUAT



Saat pulang ke Madiun Kota Gadis, seringkali saya menyempatkan diri untuk bersilaturrahim ke rumah Hamim, teman saya waktu di MA Walisongo dulu. Ketika saya berkunjung ke rumahnya, hampir selalu bertemu juga dengan bapaknya, nama beliau; Pak Markuat. Belakangan saya tahu bahwa Pak Markuat adalah teman Pak De saya.


Selain ngobrol ngalor ngidul dengan Hamim teman saya itu, tak jarang Pak Markuat ikut nimbrung. Saling bertukar kabar, guyon, dan bla bla bla. Di tengah-tengah obrolan, Pak Markuat, sebagai orang tua, sering berpesan kepada saya. Pesan yang paling kuat terpatri di memori saya ada dua, namun ada satu pesan yang berkali-kali beliau sampaikan. Pesan itu adalah: "ojo dolanan wedo-an, marai rusak sekabeyane". Pesan itu beliau sampaikan berulang-ulang, hampir setiap kali saya maen ke sana.
. . . . . .
Ketika mondok di Pondok Pesantren Darussalam Mekar Agung Madiun dulu, Mbah Yai sering pesan kepada kami, santri laki-laki. Pesan beliau,-aw kama qola-, seperti ini; "cobane santri kuwi duit, keluarga, wong wadon. seng ati-ati."
. . . . . .
Over all, sering kali kita temui banyak kerusakan yang disebabkan oleh "ma baina al-fakhdaini", apa yang ada di antara selakangan, atau sesuatu yang merupakan "pengantar" menuju hal tersebut. Banyak sekali kemaksiatan yang timbul karena wanita (juga pria) membuka aurotnya di muka umum, banyak kemaksiatan timbul karena wanita dan pria tak sabar menahan syahwat farji-nya, budaya pacaran sebelum menikah (dengan berbagai alasan) merajalela. KOMNAS ANAK beberapa waktu yg lalu merilis survey terhadap anak SMP dan SMA di berbagai kota besar di Indonesia, hasilnya:
97 % pernah nonton film porno
93,7 % pernah ciuman, petting, oral seks
62,7 % remaja SMP tidak perawan
21,2 % remaja SMA pernah aborsi

sebuah data yang menyayat hati setiap orang yang beradab, setiap orang yang percaya bahwa Alloh ta'ala itu ada, bahwa akhirat itu ada, bahwa surga neraka itu ada.

Hal tersebut terjadi tentu tidak serta merta, hal tersebut merupakan potret akumulasi dari berbagai hal, mulai dari keluarga, pendidikan di sekolah, media seperti TV, Internet dan Majalah, sistem masyarakat, serta pergaulan yang tidak sehat.
Ultimatum Ingkang Murbo Waseso ngalam ndunyo agar menjahui zina pun tak diindahkan.
So, wahai para remaja Muslim yang mempunyai cahaya iman di hati kalian, wahai pemuda muslim yang mempunyai cinta kepada Alloh ta'ala dan Rosul-NYa, wahai keturunan nabi Adam, wahai umat tercinta nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wa sallam, AYO, jauhilah zina, JAUHILAH ZINA, dan mari jauhkan diri kita, keluarga kita, sahabat kita, teman kita, dari kekejian zina. mari jauhkan..!! sesungguhnya bersabar terhadap api neraka itu lebih berat beribu-ribu kali dari pada bersabar dari menahan syahwat farji di dunia.

Hendaklah tuntunan nabi Muhammad kita laksanakan;
"jika di antara kalian ingin nikah dan sudah punya bekal, hendaklah segera menikah, jika belum punya bekal, hendaklah puasa"
Jalan pertama adalah menikah. ya menikah, sangat sederhana. saya beberapa kali menghadiri prosesi ijab qobul, tak lebih dari 15 menit (sudah termasuk pengecekan data, khutbah nikah, dan doa), yang haram menjadi halalan thoyiiban, yang dosa menjadi pahala. AYO..!!
Jalan kedua, jika belum punya bekal, dhohir-bathin, maka ya berpuasa. maksudnya- menahan diri, dan bersabar dalam menahan diri tersebut, dengan menyibukkan diri dalam aktivitas yang positif dan bermanfaat. Sungguh sabar dalam menahan diri agar tidak zina dan tidak mendekati zina (termasuk pacaran sebelum nikah, dll) adalah jauh lebih ringan dibandingkan dengan bersabar atas api neraka di akhirat sana.

Sekedar info, dawuhe Kanjeng Nabi, salah satu dari tujuh golongan orang yang mendapat naungan (perlindungan) dari Alloh ta'ala kelak di hari qiyamat, hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan Alloh ta'ala, adalah pemuda yang diajak berzina kemudian menolak dan mengucapkan "sesungguhnya aku takut kepada Alloh ta'ala". Ajakan berpacaran merupakan salah satu ajakan mendekati zina, so tolak dan katakanlah kepada yang mengajak kalian pacaran, "sesunggunya aku takut kepada Alloh ta'ala yang Maha Melihat". apalagi kalau ada yang mengajak zina. NO WAY..!! plak plak plak..!!

Kabar gembira bagi yang sedang jatuh cinta kepada seseorang, tapi karena belum siap bekal, ia memilih menahan diri, bersabar, tidak mengumbar hawa nafsunya, tidak mengumbar cinta nya yang suci bersih, ia malah menyembunyikannya, ia tahu bahwa memang belum saatnya untuk mengatakan cinta, ia malah justru menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, sesekali ia tersiksa, ia pun mengadu kepada Robbnya, menangis di hadapanNya, jika ia mati dalam keadaan tersebut, menurut Kanjeng Nabi, ia mati dalam keadaan syahid. ya, ia telah berjuang dengan keras melawan hawa nafsunya, syahid adalah pantas baginya, kelak di surga, ia bisa menuntaskan cintanya. hiks hiks hiks
. . . . . . . .
saya pun kembali terngiang-ngiang pesan Pak Markuat, beliau memang tidak berkhutbah dengan dalil ini dan itu, cukuplah pengalaman beliau melanglang buana di jagat raya sebagai garansi bahwa pesan yang beliau haturkan penuh makna, "ojo dolanan wedo-an, marai rusak sekabeyane".

sendiko dalem Pak.

www.muhtartajuddin.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam Tingkat Dasar (PMKDI TD) 2019

  “Karena Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan” PESMA Baitul Hikmah Present: PMKDI (Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam) Tingkat Dasar MATERI : Pada PMKDI Tingkat Dasar ini insyaallah peserta akan dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, menjadi pegiat dakwah Islam yang visioner, mengerti dasar-dasar organisasi, mampu mengelola diri & waktu, serta trampil dalam mengidentifikasi masalah & memberi solusi alternatif. PEMATERI : 📌 Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si (Wakil Dekan FISIP Univ. Brawijaya Malang) 📌 Dr. Raditya Sukmana S.E., M.A. (Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR) 📌 Ust. Abdul Hakim, Apt. M.Si. (Dosen UIN Maliki Malang, Ketua UKKI 1997-1998) 📌 Ust. Jabir Abdillah, S.Si. (Direktur Lazis Al-Haromain, Ketua UKKI 1991-1992) 📌 Usth. Masitha, A.S., M.Hum. (Dosen Linguistik FIB UNAIR, Ketua DPP Anshoriyah Persyadha Al-Haromain) 📌 Ust. Nanang Qosim, S.E., MPI. (Koordinator Dewan Syariah Nasiona

KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran)

Penulis Review           : Moh. Saad Baruqi Pengarang                   : H. Imam Mu’alimin Tahun terbit                 : Agustus 2011 Judul buku                  : KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran) Kota penerbit              : Ploso Mojo Kediri Penerbit                       : Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri Tebal buku                  : 161 Halaman             Mas’ud atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan KH. Djazuli Ustman adalah putra dari bapak naib dari Ploso Kediri yang bernama Mas Moh. Ustman Bin Mas Moh. Sahal. Sahal yang akrab dengan sebutan pak Naib ini memiliki kebiasaan rutin yang dilakukan sampai menjelang wafatnya. Bermula dengan bertemunya beliau dengan KH. Ma’ruf Kedunglo yang masih memiliki hubungan saudara dengannya. KH. Ma’ruf berpesan : “ Ustman, apabila kamu ingin anak-anakmu kelak menjadi orang yang berilmu, beramal dan bermanfaat, rajin– rajinlah bersilaturahmi dengan para ‘alim ‘ulama. Kalau tidak anak

Review Buku Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling

Judul Buku       :Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling Penulis :Erbe Sentanu Penerbit            :Elex Media Komputindo, Jakarta Cetakan           :I, 2007 TEBAL            :xxxvii + 236                                     Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling             Halaman Kebahagiaan adalah subjek primordial. Itulah sebagian yang akan diulas dalam buku Quantum Ikhlas, bagaimana mencari kebahagiaan secara praktis, seperti yang tertuang dalam kebijaksanaan nenek moyang, tuntunan agama, maupun penjelasan  ilmiah. Kebahagiaan itu merupakan sifat dasar alamiah atau fitrah manusia dan  karena  itu sewajarnya bisa dengan mudah kita raih.             Buku Quantum Ikhlas akan memandu pembaca untuk mendapat kepastian dalam menjalankan kehidupan, sehingga pembaca dengan lega bisa mengatakan “Ooo... begitu.... Itu sangat mudah”, dan begitu terjadi internal shift pergeseran posisi pandang di dalam, hidup Anda  otomatis  berubah di luar. Hal-hal yan