Langsung ke konten utama

Membahagiakan Diri

-->
Disarikan dari presentasi Ust. Nuril Asyhuri, C.Ht (Founder Wealth Institute, Transpersonal Therapist)
Di Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah, Ahad, 27 Maret 2011



-->
Banyak orang yang berpendapat bahwa bahagia itu bisa diraih dengan cara mendapatkan kesuksesan (kaya). Paradigma ini sebenarnya “sangat menyiksa”. Jika “sukses” kita jadikan indikator atau syarat untuk mendapatkan “kebahagiaan”, berapa lama waktu yang kita jalani tanpa kebahagiaan?? Contoh: Budi meyakini bahwa ia akan bahagia jika ia bisa membeli rumah mewah itu dalam waktu 5 tahun, jadi selama 4 tahun 11 bulan 29 hari Budi tidak bahagia. Pun setelah memeiliki rumah itu selama 1 tahun lebih, masihkah rumah tersebut membuat Budi bahagia???
Banyak orang menyangka bahwa bahagia itu harus dicari. Namun kenyataannya, semakin dicari malah semakin tidak ketemu. Hal itu wajar karena sebenarnya kebahagiaan itu bisa kita dapatkan dalam diri kita. Kebahagiaan itu merupakan pilihan hidup. Pilihan cara pandang terhadap segala sesuatu. Kebahagiaan itu merupakan rasa.
Ia bisa kita dapatkan dengan cara bersyukur. Dengan cara senantiasa mensyukuri nikmat yang dikaruniakan oleh Alloh ta’ala. Dengan cara ini, yakni menerima yang diberikan oleh Alloh ta’ala, kita senantiasa akan merasa bahagia.
Alkisah
Ada seorang pegawai bank di Surabaya yang sedang dijalan. Ia baru selesai bekerja sore hari dan hendak pulang ke rumah. Sore itu lalu lintas padat. Macet total. Ketika sedang menunggu lancarnya arus, orang tersebut melihat seorang pengemis yang sedang tidur-tiduran di bawah jembatan layang. Ia menatap pengemis itu sesaaat, dalam hati ia bergumam, “kasihan sekali pengemis itusore-sore gini ia tidur di bawah jembatan layang”. Pada waktu yang bersamaan, pengemis tadi melihat ke pegawai bank tersebut dan bergumam dalam hati, “kasihan sekali bapak itu, jam segini belum bisa istirahat, terjebak macet”.
Lalu siapa yang lebih bahagia???
Tentu kami tidaka menganjurkan anda untuk menjadi pengemis. Tetapi kami menawarkan kepada anda, bahwa anda bisa bahagia kapanpun dan di manapun. Bahagia adalah pilihan. Pilihan cara pandang terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kita. Jika kita senantiasa bersyukur terhadap karunia Alloh ta’ala. Jika kita bisa senantiasa merasa cukup atas pemberian Alloh ta’ala kepada kita. Bahkan jika kita bisa bersyukur dengan cara berbagi terhadap sesama manusia, maka bahagialah yang akan senantiasa kita rasakan. Ditambah lagi, jika kita senantiasa bersyukur, Alloh akan menambahkan ni’mat-Nya kepada kita.
Agenda rutin Kegiatan FORUM SPESIAL BERSAMA TOKOH SPESIAL bulan April insya Allah dilaksanakan pada hari Ahad, 24 April 2011 dengan tokoh : Bapak Drs. Ec. H. Karyadi Mintaroem, MS. (Manatan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Airlangga Surabaya) dengan tema Kepemimpinan Pemuda Islam untuk Menyongsong Kepemimpinan Masa Depan Bangsa. Dilaksanakan pukul; 09.00 – 12.00 WIB di Gedung Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah lantai 2, JL Gubeng Kertajaya VD no 22 Surabaya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam Tingkat Dasar (PMKDI TD) 2019

  “Karena Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan” PESMA Baitul Hikmah Present: PMKDI (Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam) Tingkat Dasar MATERI : Pada PMKDI Tingkat Dasar ini insyaallah peserta akan dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, menjadi pegiat dakwah Islam yang visioner, mengerti dasar-dasar organisasi, mampu mengelola diri & waktu, serta trampil dalam mengidentifikasi masalah & memberi solusi alternatif. PEMATERI : 📌 Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si (Wakil Dekan FISIP Univ. Brawijaya Malang) 📌 Dr. Raditya Sukmana S.E., M.A. (Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR) 📌 Ust. Abdul Hakim, Apt. M.Si. (Dosen UIN Maliki Malang, Ketua UKKI 1997-1998) 📌 Ust. Jabir Abdillah, S.Si. (Direktur Lazis Al-Haromain, Ketua UKKI 1991-1992) 📌 Usth. Masitha, A.S., M.Hum. (Dosen Linguistik FIB UNAIR, Ketua DPP Anshoriyah Persyadha Al-Haromain) 📌 Ust. Nanang Qosim, S.E., MPI. (Koordinator Dewan Syariah Nasiona

KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran)

Penulis Review           : Moh. Saad Baruqi Pengarang                   : H. Imam Mu’alimin Tahun terbit                 : Agustus 2011 Judul buku                  : KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran) Kota penerbit              : Ploso Mojo Kediri Penerbit                       : Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri Tebal buku                  : 161 Halaman             Mas’ud atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan KH. Djazuli Ustman adalah putra dari bapak naib dari Ploso Kediri yang bernama Mas Moh. Ustman Bin Mas Moh. Sahal. Sahal yang akrab dengan sebutan pak Naib ini memiliki kebiasaan rutin yang dilakukan sampai menjelang wafatnya. Bermula dengan bertemunya beliau dengan KH. Ma’ruf Kedunglo yang masih memiliki hubungan saudara dengannya. KH. Ma’ruf berpesan : “ Ustman, apabila kamu ingin anak-anakmu kelak menjadi orang yang berilmu, beramal dan bermanfaat, rajin– rajinlah bersilaturahmi dengan para ‘alim ‘ulama. Kalau tidak anak

Review Buku Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling

Judul Buku       :Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling Penulis :Erbe Sentanu Penerbit            :Elex Media Komputindo, Jakarta Cetakan           :I, 2007 TEBAL            :xxxvii + 236                                     Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling             Halaman Kebahagiaan adalah subjek primordial. Itulah sebagian yang akan diulas dalam buku Quantum Ikhlas, bagaimana mencari kebahagiaan secara praktis, seperti yang tertuang dalam kebijaksanaan nenek moyang, tuntunan agama, maupun penjelasan  ilmiah. Kebahagiaan itu merupakan sifat dasar alamiah atau fitrah manusia dan  karena  itu sewajarnya bisa dengan mudah kita raih.             Buku Quantum Ikhlas akan memandu pembaca untuk mendapat kepastian dalam menjalankan kehidupan, sehingga pembaca dengan lega bisa mengatakan “Ooo... begitu.... Itu sangat mudah”, dan begitu terjadi internal shift pergeseran posisi pandang di dalam, hidup Anda  otomatis  berubah di luar. Hal-hal yan