Langsung ke konten utama

ni'mat sholat

Segala puji bagi Alloh ta’ala yang menganugerahi umat nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam dengan Sholat wajib yang lima.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada sang shohibusy syafa’ah nabiyulloh Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam beserta keluarga, shohabat, dan seluruh umat beliau hingga hari qiamat.

“Allohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya’bana wa ballighna romadlon…”
“ya alloh berkahilah kami di bulan Rojab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan Romadlon…”
Begitulah do’a yang senantiasa dilantunkan oleh umat islam di seluruh penjuru dunia ketika bulan Rojab tiba.

Rojab menjadi salah satu bulan yang mulia dikarenakan pada bulan ini terjadi peristiwa yang sangat mulia. Peristiwa tersebut adalah Isro’ Mi’roj nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam. Dari “tawajjuh” dengan Alloh ta’ala tersebut beliau membawakan “oleh-oleh” untuk umat Islam berupa sholat wajib lima waktu. “Oleh-oleh” ini menjadi istimewa dikarenakan Alloh ta’ala memanggil rosul-Nya yang mulia untuk menghadap secara langsung tanpa perantara siapapun.
“Anugerah-anugerah” Alloh ta’ala; mulai dari zakat, puasa, haji, dan lain-lain, semuanya disampaikan kepada Nabi melalui perantara Ruhul Amin. Tetapi untuk yang satu ini (baca: sholat), Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam menerimanya langsung dari Alloh ta’ala.

Pada kesempatan kali ini kami akan memfokuskan pembahasan pada “oleh-oleh” nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam dari isro’ mi’roj beliau tersebut.

Sholat

Secara bahasa, sholat merupakan padanan kata dari “ad-du’aa” yang berarti doa. Istilah ini dipakai karena di dalam sholat banyak sekali terkandung aktifitas do’a. Sedangkan menurut istilah syara’, sholat diartikan sebagai suatu ibadah mahdhoh (khusus) yang dimulai dengan takbirotul ihrom dan diakhiri dengan salam, dengan syarat, rukun dan tata cara tertentu.
Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “shollu kamaa roaitumuuni usholli”
Artinya: sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.
(Silahkan merujuk ke Buku ”Kaifa Tusholli”: Tuntunan Sholat Menurut Riwayat Hadits yang ditulis oleh K.H. Muhammad Ihya Ulumiddin dan diterbitkan oleh Yayasan Al-Haromain Surabaya, untuk mempelajari lebih detail tentang tata cara sholat sesuai dengan riwayat hadits Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam).

Sholat; Anugerah terbesar umat Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam

Kenapa sholat begitu istimewa?
Sholat adalah tiang agama. Yang membedakan orang muslim dan orang kafir adalah sholat. Sholat merupakan kewajiban pertama yang dibebankan kepada para Rosul. Sholat merupakan washiat terakhir para Rosul. Sholat dapat menghapus dosa. Sholat dapat menyebabkan pelakunya diangkat derajatnya di sisi Alloh. Sholat merupakan indikator rasa syukur kita kepada Alloh ta’ala.
Sholat merupakan media komunikasi antara manusia dengan sang Pencipta, dengan tata cara yang telah digariskan oleh-Nya dan disampaikan melalui Rosul-Nya.

Kalau manusia sudah tidak mau ”berkomunikasi” dengan Alloh robbul’alamin..??
Kalau manusia sudah tidak punya ”rasa” kepada Alloh yang memberinya hidup..??
Kalau manusia sudah lupa dari mana asalnya, untuk apa ia dicipta, dan akan ke mana ia kembali..??
Sudah tentu hilanglah sisi ”robbaniyah”nya. Hakekatnya ia tidak jauh beda dengan makhluk yang hidup hanya untuk memuaskan nafsunya; nafsu makan, seks, kuasa, dan nafsu-nasfu lainnya. Bahkan ”hum adholl..”, bahkan lebih sesat, lebih hina dari pada binatang melata.


Dengan sifat welas asih-Nya, Alloh ta’ala memberikan tools kepada manusia agar ia senantiasa connect dengan-Nya. Agar ia senantiasa ingat kepada Sang Penciptanya. Agar ia senantiasa terjaga dari perbutan keji dan munkar. Agar ia dapat meraih kebahagiaan baik yang sementara (di dunia) maupun yang abadi (di akhirat). Tools tersebut adalah sholat fardhu yang lima.
Ayo kita jaga..! ^_^

Memang, pemahaman ini hanya bisa diterima oleh mereka yang benar-benar percaya kepada Alloh ta’ala dan hari akhir. Oleh mereka yang benar-benar percaya akan kebenaran surga dan neraka. Oleh mereka yang benar-benar sadar bahwa semua manusia pasti akan mati, kemudian kembali kepada Alloh, dan akan mendapatkan balasan yang adil atas apa yang telah diperbuat di dunia.
Afalaa tatafakkaruun...

Agar sholat benar-benar nikmat

Pernahkah kita merasakan nikmatnya sholat? Pernahkah kita merasa benar-benar sedang menghadap kepada Alloh ta’ala ketika sholat?

Menurut mbah Imam Ghozali, sholat itu terdiri dari sisi lahiriah dan sisi bathiniah. Kesempurnaan sholat hanya bisa didapat dengan menyempurnakan kedua sisi tersebut. Sisi lahiriah adalah gerakan-gerakan dan bacaan-bacaan yang terdapat dalam sholat seperti yang diajarkan oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam berupa takbirotul ihrom, bacaan surat al-fatihah, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahhud, sholawat, dan salam. Mari kita sempatkan untuk mengecek; sudahkah sholat yang kita lakukan selama ini –gerakan dan bacaannya- sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam??
Hal ini dapat kita usahakan dengan membaca buku-buku yang menerangkan tentang sholat. Salah satu contohnya adalah buku Kaifa Tusholli: Tuntunan Sholat Menurut Riwayat Hadits. (harganya lebih murah dari pada satu porsi nasi goreng di Wapo). Astaghfirulloh. Ya alloh... sesungguhnya hambamu ini telah banyak menganiaya dirinya sendiri.

Sedangkan sisi bathiniyah sholat adalah meresapi makna bacaan dalam sholat, khusyu’, dan menghadirkan hati ketika sholat. Untuk memahami makna bacaan dalam sholat memang diperlukan usaha yang sebenarnya –kalau boleh jujur- tidak terlalu berat. Hanya malas dan hati yang lemahlah yang menjadikan kita berat untuk mempelajari dan memahami makna bacaan dalam sholat. Berapa banyak bait lagu-lagu yang dapat kita hafal..?? Mulai dari pop, rock, dangdut, keroncong sampai jazz. Mulai dari lagu daerah, yang berbahasa Indonesia, Western, sampai yang berbaha Jepang. Saudaraku, sebegitu dzolimkah kita kepada diri kita sendiri?? Hingga urusan yang maha agung, urusan bahagia atau sengsara kita besok di akhirat, urusan dengan Alloh Tuhan semesta alam, kita kalahkan dengan urusan yang begitu sepele..??
Astaghfirulloh. Ya alloh... kami mohon ampunan atas banyaknya dosa dan kelalaian yang telah kami kerjakan.

Sedangkan khusyu’ dan menghadirkan hati ketika sholat insya_alloh bisa dicapai dengan usaha yang sungguh-sungguh dalam meresapi makna bacaan sholat dan dengan menyempurnakan sunnah-sunnah serta keutamaan-keutamaan dalam sholat seperti menyempurnakan wudlu, menyempurnakan rukuk, i’tidal, sujud dan duduk, sholat dengan berjama’ah di masjid serta sholat di waktu awal. Selain itu juga didukung dengan memperbanyak serta memperbagus sholat-sholat sunnah seperti sunnah rowatib (sebelum dan sesudah sholat fardlu), sunnah Dhuha, Tahajjud, Witir, dan lain-lain.

Semoga kita senantiasa diberi pertolongan dan kekuatan oleh Alloh ta’ala agar kita dapat mengerjakan sholat dengan memenuhi sisi lahir dan bathinnya sehingga sholat kita menjadi lebih sempurna.
Sehingga kita dapat merasakan nikmatnya sholat. Amien.

Ayo... semangat..!
Bisa..!!
^_^

tije el-mediuniy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam Tingkat Dasar (PMKDI TD) 2019

  “Karena Pemimpin itu dibentuk bukan dilahirkan” PESMA Baitul Hikmah Present: PMKDI (Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Dakwah Islam) Tingkat Dasar MATERI : Pada PMKDI Tingkat Dasar ini insyaallah peserta akan dilatih untuk memiliki jiwa kepemimpinan, menjadi pegiat dakwah Islam yang visioner, mengerti dasar-dasar organisasi, mampu mengelola diri & waktu, serta trampil dalam mengidentifikasi masalah & memberi solusi alternatif. PEMATERI : 📌 Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si (Wakil Dekan FISIP Univ. Brawijaya Malang) 📌 Dr. Raditya Sukmana S.E., M.A. (Ketua Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR) 📌 Ust. Abdul Hakim, Apt. M.Si. (Dosen UIN Maliki Malang, Ketua UKKI 1997-1998) 📌 Ust. Jabir Abdillah, S.Si. (Direktur Lazis Al-Haromain, Ketua UKKI 1991-1992) 📌 Usth. Masitha, A.S., M.Hum. (Dosen Linguistik FIB UNAIR, Ketua DPP Anshoriyah Persyadha Al-Haromain) 📌 Ust. Nanang Qosim, S.E., MPI. (Koordinator Dewan Syariah Nasiona

KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran)

Penulis Review           : Moh. Saad Baruqi Pengarang                   : H. Imam Mu’alimin Tahun terbit                 : Agustus 2011 Judul buku                  : KH. DJAZULI UTSMAN (Sang Blawong Pewaris Keluhuran) Kota penerbit              : Ploso Mojo Kediri Penerbit                       : Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri Tebal buku                  : 161 Halaman             Mas’ud atau yang lebih populer dikenal dengan sebutan KH. Djazuli Ustman adalah putra dari bapak naib dari Ploso Kediri yang bernama Mas Moh. Ustman Bin Mas Moh. Sahal. Sahal yang akrab dengan sebutan pak Naib ini memiliki kebiasaan rutin yang dilakukan sampai menjelang wafatnya. Bermula dengan bertemunya beliau dengan KH. Ma’ruf Kedunglo yang masih memiliki hubungan saudara dengannya. KH. Ma’ruf berpesan : “ Ustman, apabila kamu ingin anak-anakmu kelak menjadi orang yang berilmu, beramal dan bermanfaat, rajin– rajinlah bersilaturahmi dengan para ‘alim ‘ulama. Kalau tidak anak

Review Buku Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling

Judul Buku       :Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling Penulis :Erbe Sentanu Penerbit            :Elex Media Komputindo, Jakarta Cetakan           :I, 2007 TEBAL            :xxxvii + 236                                     Quantum Ikhlas, The Power Of Positive Feeling             Halaman Kebahagiaan adalah subjek primordial. Itulah sebagian yang akan diulas dalam buku Quantum Ikhlas, bagaimana mencari kebahagiaan secara praktis, seperti yang tertuang dalam kebijaksanaan nenek moyang, tuntunan agama, maupun penjelasan  ilmiah. Kebahagiaan itu merupakan sifat dasar alamiah atau fitrah manusia dan  karena  itu sewajarnya bisa dengan mudah kita raih.             Buku Quantum Ikhlas akan memandu pembaca untuk mendapat kepastian dalam menjalankan kehidupan, sehingga pembaca dengan lega bisa mengatakan “Ooo... begitu.... Itu sangat mudah”, dan begitu terjadi internal shift pergeseran posisi pandang di dalam, hidup Anda  otomatis  berubah di luar. Hal-hal yan