Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Pak Haji, Bu Hajah, Ayo Berzakat..!!

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang tak kunjung henti kita temui di Negara kita tercinta; Indonesia Raya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2012, di Indonesia ada warga yang tergolong miskin sebanyak 29,13 juta orang (11.96%)..? Dengan garis kemiskinan 248.707 perkapita . Artinya orang di Indonesia yang penghasilan rata-ratanya lebih kecil dari pada 248.707 rupiah per bulan (atau 8.290 rupiah per hari) berjumlah 29,13 juta jiwa . Sedangkan penduduk yang tergolong hampir miskin berjumlah 27,82 juta jiwa (11,5 %). Jadi total penduduk yang miskin dan hampir miskin sejumlah sekitar 57 juta jiwa (surabaya.okezone.com, bps.go.id). Kesimpulannya, warga Negara Indonesia yang tergolong miskin masih “cukup” banyak. Masalah kemiskinan dapat menimbulkan masalah turunan yang lain. Salah satu efek kemiskinan adalah terbatasnya kesempatan mengenyam pendidikan bagi warga yang miskin atau anak orang miskin. Angka putus sekolah di Indonesia secara nasional masih c

Kisah Santri: Aziz, Perjalanan Menembus Bangku Kuliah via Bidik Misi

Perjalanan Menembus Bangku Kuliah Bangku Kuliah merupakan sesuatu hal yang di luar dugaan saya, apalagi bisa kuliah di UNAIR merupakan keberhasilan luar biasa, bahkan tidak ada bayangan sedikitpun bisa kuliah di UNAIR. Karena memang saya dibesarkan dari keluarga pesantren, sehingga bayangan saya nanti setelah tamat Aliyah ya mondok. Tapi ternyata Allah berkehendak lain dan mengizinkan saya untuk bisa kuliah di kuliah di UNAIR sampai saat ini. Dulu ketika saya masih sekolah di MI, saya   berfikir setelah saya lulus MI ngelanjutin di MTs baru setelah tamat MTs langsung mondok, karena melihat 3 kakak saya juga seperti itu setelah tamat MTs langsung dipondokkan. Tapi ternyata ibu saya punya keinginan yang berbeda dengan bapak, kalau bapak menyarankan saya mondok setelah tamat MTs tapi ibu saya menyarankan untuk ngelajutin ke Aliyah dulu baru mondok, “supaya nanti kamu punya ijazah SLTA kalau sudah selesai mondok ingin kuliah kan bisa”, tutur ibu saya. Saat itu saya nurut saja